pulangnya aku dari sekolah adalah dengan gadis ini dan seperti biasa aku gembira bila bersamanya.
Aku mula menaliponnya walaupun uniform masih terlekat di badan.
sekadar ingin terus berbicara tentang apa yang terlintas di kepala
ingin terus mendengar kata-kata
ingin melepaskan yang tersirat di dada.
Pada suatu hari dan di saat yang tidak pernah aku sangka
dia melafazkan perkataan "abang" yang menyentap perasaan dan menderaukan darah.
Inilah seorang wanita yang pertama kali melafazkan perkataan yang tidak pernah aku terima dari sesiapa.
aku semakin bahagia
kalau kalian menjangka aku membalasnya dengan perkataan "sayang", aku mengakui kebenaran
No comments:
Post a Comment